Hasil gambar untuk rabu akhir


Oleh: Si Pincang
10 Safar 1434H
24 December 2012
14:09

NABIYULLOH HUD A.S  DIUTUS KEPADA KAUM `AD / KAUM AHQOF

Nama surat dalam Alqur-an yang ke 46 adalah surat Al Ahqof. Ahqof itu bahasa arab, yang berarti : bukit-bukit pasir. Ahqof tersebut sekarang dinamakan Rob`ul Kholi (tempat tersebut tidak dinamakan Ahqof lagi).

Dimanakah letaknya Ahqof itu ? Letaknya di sebelah kiri Hadlromaut, yakni sebelah timurnya Amman. Adapun ibukotanya Ahqof ialah Iroom.
Adapun Nabiyulloh Hud A.S dan kaumnya, yakni kaum `Ad atau kaum Ahqof adalah sama-sama dari keturunannya Nabiyulloh Nuh A.S.
Adapun silsilahnya adalah sebagai berikut :
Dari Nabiyulloh Nuh A.S. turun kebawah sampai 4 silsilah, menurunkan `Ad. Dan dari `Ad ini kemudian berkembang menjadi kaum yang bernama kaum `Ad. Adapun kaum `Ad itu bertempat tinggal di bukit-bukit Ahqof, sehingga juga diberi nama kaum Ahqof.
Kaum `Ad adalah kaum yang orangnya sangat kuat-kuat, mampu membuat rumah yang bersusun-susun, rumah yang bertingkat-tingkat.

Kaum `Ad adalah kaum yang juga mengalami kejayaan dan kemakmuran, akan tetapi karena kejayaan dan kemakmurannya itulah justru membuat kaum `Ad merasa sebagai kaum yang paling kuat sehingga timbul sifat takabbur, menjadi kaum yang sombong.
Ini sebagaimana telah diterangkan dalam Alqur-an :
FA-AMMAA `AADUN FASTAKBARUU FIL ARDLI BIGHOIRIL HAQQI WAQOOLUU MAN ASYADDU MINNAA QUWWATUN. (Q.S. Haammim Assajadah / 15 ).

Artinya : " Adapun kaum `Ad, mereka takabbur di bumi tanpa alasan yang benar. Dan kaum `Ad berkata : " Siapakah kaum di dunia ini yang lebih kuat dari pada kami ? ".

Pada waktu itu jumlah penduduk kaum Ahqof / kaum `Ad sebanyak 4.000 orang. Mereka merasa sebagai kaum yang paling kuat, tidak ada kaum lain yang lebih kuat dari padanya.
Dan kepada kaum `Ad yang begitu sombongnya itulah Nabiyulloh Hud A.S. diutus oleh Alloh Ta`ala untuk berda`wah memperingatkan mereka.
Padahal sudah diberi kejayaan, diberi kemakmuran dan diberi kekuatan, akan tetapi justru tidak bersyukur melainkan malah kufur, tidak mau menyembah Alloh Ta`ala, tapi yang disembah adalah berhala yang dinamakan berhala Alhaktar yaitu berhala yang disembah oleh kaum kafirin pada zaman Nabiyulloh Nuh A.S , seperti berhala Waddan, berhala Suwaa`an, berhala Ya`uuqo, dan berhala Nashroo.

WADZKUR AKHOO `AADIN IDZ ANDZARO QOUMAHUU BIL AHQOOFI WAQOD KHOLATIN NUDZURU MIN BAINI YADAIHI WAMIN KHOLFIHI ALLAA TA`BUDUU ILLALLOOHA INNII AKHOO-FU `ALAIKUM `ADZAABA YAUMIN `ADHIIM. (Q.S. Al Ahqof / 21).

Artinya : " Dan ingatlah, saudaranya kaum `Ad (Hud) tatkala memberi peringatan kepada kaumnya dengan semua penduduk Ahqof. Dan sungguh telah berlalu orang-orang yang memberi-kan peringatan baikpun dari orang-orang sebelumnya maupun orang-orang sesudahnya, semuanya memberi-kan peringatan : " Janganlah kamu beribadah kepada lainnya Alloh, sesungguhnya saya takut kalau kamu semuanya nanti akan ditimpa adzab yang besar ".
Bagaimanakah tanggapan kaum `Ad mendengar peringatan dari Nabiyulloh Hud A.S tersebut ?
Adapun jawaban kaum `Ad adalah :

QOOLUU AJI`TANAA LITA`FIKANAA `AN   AALIHATINAA FA`TINAA BIMAA TA`IDU-NAA IN KUNTA MINASH SHOODIQIIN. (Q.S. Al Ahqof / 22).
Artinya : "Berkata mereka (kaum `Ad) : " Apakah kamu (Hud) datang kepada kami untuk memperpalingkan kami dari Tuhan-Tuhan kami ? ".
Kalau kamu berkata bahwa kami akan ditimpa petaka, maka datangkanlah petaka itu sekarang juga jika kamu (Hud) termasuk orang-orang yang benar / shiddiq ".

Menurut keterangan ayat diatas, kaum `Ad itu malah menantang agar petaka atau `adzab itu segera didatangkan.
( Lha Nabi saja ditantang apalagi kita-kita ini ).

Apakah jawaban Nabiyulloh Hud A.S. ?
" Masalah itu adalah urusan Alloh, sedangkan urusan saya hanyalah diutus oleh Alloh Ta`ala untuk menyampaikan peringatan kepadamu semua ".
Namun kaum `Ad masih saja menantang :
FA`TINAA BIMAA TA`IDUNAA.
" Hallah Hud Hud, ayo datangkan saja siksaan itu bila kamu itu memang orang yang benar !".

KAUM `AD DITIMPA ADZAB YANG DIAWALI PADA HARI RABU AKHIR
Kekufurannya kaum `Ad sebagaimana disebutkan dalam ayat Alqur-an memang sudah sampai sedemikian itu, hati mereka sudah tertutup. Akhirnya adzab itu benar-benar ditimpakan oleh Alloh Ta`ala kepada kaum `Ad.

FA-ARSALNAA `ALAIHIM RIIHAN SHOR-SHORON FII AYYAAMIN NAHISAATIN LINUDZIIQOHUM `ADZAABAL HIZYI FIL HAYAATIDDUNYAA WALA`ADZAABUL AAKHI-ROH. (Q.S. Haammim Assajadah / 16 ).

Artinya : " Maka Kami kirim atas mereka angin yang terus-menerus didalam hari-hari yang nahas. Supaya Kami timpakan kepada mereka agar merasakan balasan `adzab di dunia dan `adzab di akhirat ".

Dalam surat Al Qomar juga diterangkan :

INNAA ARSALNAA `ALAIHIM RIIHAN SHORSHORON FII YAUMI NAHSIN MUS-TAMIRR (19). TANZI`UNNAASA KA-ANNAHUM A`JAAZU NAKHLIM MUNQO`IR (20). (Q.S. Al Qomar / 19 – 20).
Artinya : " Sesungguhnya Kami utus angin yang terus menerus atas mereka (kaum `Ad) didalam hari nahas yang berlanjut (19).                  Yang dengan itu menggelimpangkan manusia laksana rontoknya kurma dengan bergelimpangan (20)".
Dan didalam surat Al Haaqqoh juga diterangkan :

WA-AMMAA `AADUN FA-UHLIKUU BIRIIHIN SHORSHORIN `AATIYATIN. SAKHKHOROHAA `ALAIHIM SAB`A LAYAALIN WATSAMAANIYATA AYYAAMIN HUSUUMAN FATAROL QOUMA FIIHAA SHOR`AA KA-ANNAHUM A`JAAZU NAKHLIN KHOOWIYATIN. FAHAL TAROO LAHUM MIN BAAQIYATIN. (Q.S. Al Haaqqoh / 6 – 8).

Artinya :"       Dan adapun kaum `Ad, Aku hancurkan mereka dengan angin ribut yang sangat kencang, angin itu Aku kirim atas mereka selama tujuh malam dan delapan hari. Maka kamu mengetahui didalam hari-hari itu telah bergelimpangan manusia seakan-akan mereka itu seperti tunggak-tunggak pohon  kurma yang dimakan ulat, maka apakah kamu melihat ada yang selamat diantara mereka ? (semuanya ikut binasa, tidak ada yang tertinggal) ".

Akhirnya, setelah diserang angin shorshoron (angin yang sangat kencang dan dahsyat) selama tujuh malam delapan hari, maka hancurlah semua kaum `Ad yang kafirin, satupun tidak ada yang tertinggal,  yang tertinggal hanya rumah kosong yang tidak ada penghuninya.
Adapun `adzab yang ditimpakan itu dimulai pada hari rabu akhir

HARI RABU AKHIR ADALAH HARI NAHAS YANG BERLANJUT


QOOLA ROSUULULLOOHI SHOLLALLOOHU `ALAIHI WASALLAM : AAKHORO ARBA`AN FII SYAHRIN YAUMU NAHSIM MUSTAMIRR. (Al Hadits).

Artinya : Bersabda Rosululloh S.A.W. : " Hari rabu yang akhir dalam setiap bulan itu adalah hari nahas yang berlanjut".
Menurut hadits diatas, hari rabu akhir pada setiap bulan itu adalah hari nahas yang berlanjut.

Dan `adzab yang ditimpakan kepada kaum `Ad yang berupa Riihan Shorshoron atau angin sangat kencang yang suaranya bergemuruh itu dimulai pada hari rabu akhir dan berlangsung selama tujuh malam delapan hari.

Itulah sebabnya pada hari rabu akhir itu Rosululloh menamakannya :  YAUMU NAHSIN MUSTAMIRR.
Karena kehancurannya kaum `Ad itu dimulai pada hari rabu akhir.

Dan dalam Alqur-an itu disebut :

AYYAAMIN NAHISAATIN (hari-hari yang nahas) karena memang `adzab berupa angin kencang itu tidak ditimpakan dalam satu hari melainkan selama tujuh malam delapan hari terus-menerus.

Semoga bermanfaat, Wassalamu'alaikum.

Post a Comment