Garis Edar 

Assalamualaikum wr wb.

Update lagi ya sahabat MCR, kali ini MCR lanjutkan pada ulasan Garis Edar Dan Bentuk Bulat Bumi Dalam Penjelasan Al Qur'an. Yang mana sebelumnya MCR juga telah Ulas Terpisahnya Langit Dan Bumi, yang awalnya bersatu padu. Oke langsung aja kita simak ulasan di bawah ini :

GARIS EDAR

Ketika kita merujuk kepada matahari dan bulan di dalam Al Qur'an, telah ditegaskan bahwa masing-masing bergerak dalam orbit atau garis edar tertentu, sesuai Firman ALLAH SWT :

وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ وَالشَّمْسَ وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ

Artinya : Dan Dialah (Allah) yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan. Tiap-tiap dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya. (Al_Qur'an, Al-Anbiya 21:33)

Dan disebutkan pula dalam ayat yang lain bahwa matahari tidaklah diam, tetapi bergerak dalam garis edar tertentu:

وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ۗذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗ

Artinya : Dan matahari berjalan ditempat peredarannya. Demikian itulah ketetapan (Allah) Yang Maha Perkasa Lagi Maha Mengetahui. (Al_Qur'an, Ya-Sin 36:38)

Dan fakta-fakta yang disampaikan dalam Al Qur'an ini telah ditemukan melalui pengamatan astronomis di zaman kita. Dan menurut perhitungan para ahli astronomi, matahari bergerak dengan kecepatan luar biasa yang mencapai 720 ribu km per jam ke arah bintang Vega dalam sebuah garis edar yang disebut Solar Apex. Dan ini berarti matahari bergerak sejauh kurang lebih 17.280.000 kilometer dalam sehari. Dengan demikian bersama matahari, semua planet dan satelit dalam sistem gravitasi matahari juga berjalan menempuh jarak ini. Dan selanjutnya, semua bintang di alam semesta berada dalam suatu gerakan serupa yang terencana.

Begitupun komet-komet lain di alam raya, komet Halley, sebagaimana terlihat di atas, juga bergerak mengikuti orbit atau garis edarnya yang telah ditetapkan. Komet Halley ini memiliki garis edar khusus dan bergerak mengikuti garis edar ini secara harmonis bersama-sama dengan benda-benda langit lainnya.

Dan keseluruhan alam semesta yang dipenuhi oleh lintasan dan garis edar seperti ini, dinyatakan dalam Al Qur'an sebagai berikut:

وَالسَّمَاءِ ذَاتِ الْحُبُكِ

Artinya : Demi langit yang mempunyai jalan-jalan, (Al_Qur'an, Adh-Dhariyat 51:7)

Terdapat kurang lebihnya sekitar 200 milyar galaksi di alam semesta yang masing-masing terdiri dari hampir 200 bintang. Dan sebagian besar bintang-bintang ini mempunyai planet, dan sebagian besar planet-planet ini mempunyai bulan. Kesemuanya benda langit tersebut bergerak dalam garis peredaran yang diperhitungkan dengan sangat teliti. Dan selama jutaan tahun, masing-masing seolah "berenang" sepanjang garis edarnya dalam keserasian dan keteraturan yang sempurna bersama dengan yang lain. Disamping itu, sejumlah komet juga bergerak bersama sepanjang garis edar yang ditetapkan baginya.

Kesemuanya benda langit termasuk planet, satelit yang mengiringi planet, bintang, dan bahkan galaksi, memiliki orbit atau garis edar mereka masing-masing. Seluruh orbit ini telah ditetapkan berdasarkan perhitungan yang sangat teliti dengan cermat. Yang telah membangun dan memelihara tatanan sempurna ini adalah Allah, Pencipta seluruh sekalian alam (rabbul 'alamin).

Demikian pula Garis Edar di alam semesta tidak hanya dimiliki oleh benda-benda angkasa. Termasuk galaksi-galaksi pun berjalan pada kecepatan luar biasa dalam suatu garis peredaran yang terhitung dan terencana. Dan selama dalam pergerakan ini, tak satupun dari benda-benda angkasa ini memotong lintasan yang lain, atau bertabrakan dengan lainnya. Namun demikian, telah teramati bahwa sejumlah galaksi berpapasan satu sama lain tanpa satu pun dari bagian-bagiannya saling bersentuhan.

Dengan demikian dapat dipastikan bahwa pada saat Al Qur'an diturunkan, manusia tidak memiliki teleskop masa kini ataupun teknologi canggih untuk mengamati ruang angkasa berjarak jutaan kilometer, tidak pula pengetahuan fisika ataupun astronomi modern. Oleh sebab itu, tidaklah mungkin untuk mengatakan secara ilmiah bahwa ruang angkasa "dipenuhi lintasan dan garis edar" sebagaimana dinyatakan dalam ayat tersebut. Namun demikian, hal ini dinyatakan secara jelas dan terbuka kepada kita dalam Al Qur'an yang diturunkan pada saat itu, karena Al Qur'an adalah firman Allah.

Khusus pada ulasan Bentuk Bulat Bumi, MCR jadikan sebagai bahan sanggahan kepada yang mengatakan Bumi itu Datar (Flat Earth). Dan semoga yang menganggap bumi itu datar membaca ulasan ini :

Mari kita simak Firman ALLAH SWT :

خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّۚ يُكَوِّرُ الَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى الَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ يَّجْرِيْ لِاَجَلٍ مُّسَمًّىۗ اَلَا هُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفَّارُ

Artinya : Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar, Dia (Allah) menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (Al_Qur'an, Az-Zumar 39:5).

Bumi itu bulat boss !


Mari kita simak didalam Al Qur'an, kata-kata yang digunakan untuk menjelaskan tentang alam semesta sungguh sangat penting. Bahasa Arab yang diterjemahkan sebagai "menutupkan" dalam ayat di atas adalah "takwir". Seperti yang dijelaskan didalam kamus besar bahasa Arab, misalnya, kata ini digunakan untuk menggambarkan pekerjaan membungkus atau menutup sesuatu di atas yang lain secara melingkar, sebagaimana surban dipakaikan pada kepala.

Keterangan yang di sebutkan dalam ayat tersebut tentang siang dan malam yang saling menutup satu sama lain berisi keterangan yang tepat mengenai bentuk bumi. Pernyataan ini hanya benar jika bumi berbentuk bulat. Dan ini berarti, bahwa dalam Al Qur'an, yang telah diturunkan di abad ke-7, telah diisyaratkan tentang bentuk planet bumi yang bulat.

Tetapi perlu diingat bahwa, ilmu astronomi kala itu memahami bumi secara berbeda. Di masa itu, bumi diyakini berbentuk bidang datar alias flat earth, dan semua perhitungan serta penjelasan ilmiah didasarkan pada keyakinan ini. Bahkan akhir-akhir ini juga muncul pendapat yang menetapkan bumi itu datar. Akan tetapi sebaliknya, ayat-ayat Al Qur'an berisi informasi yang hanya mampu kita pahami dalam satu abad terakhir. Oleh sebab itu, Al Qur'an adalah firman Allah, maka tidak mengherankan jika kata-kata yang tepat digunakan dalam ayat-ayatnya ketika menjelaskan jagat raya. Inilah yang harus kita pegang kuat sebagai dasar iman kita. Bahwa didalam Al Qur'an terdapat bukti yang nyata sebagai warisan dari Nabi kita yang paling mulia Muhammad s.a.w. Maka sepatutnya kita pelajari dan pahami sebagai umat islam.

Alhamdulillah, sampai disini dulu ulasan MCR kali ini. Semoga bermanfaat. Dan tak lupa MCR minta maaf minta ridho, jika dalam artikel ini banyak salah dan khilaf mohon untuk di koreksi mari kita saling menasehati dalam kebaikan. Dan semoga masih diperkenankan untuk membuat ulasan di kesempatan selanjutnya. Baca Juga Terpisahnya Langit Dan Bumi.

Akhir kata, buah mengkudu diracik jadi jamu. Jika kamu rindu cari aku untuk bertemu.

Wassalamualaikum wr wb.

2 Komentar

Kang Awèr mengatakan…
Tiada diragukan lagi atas kebenaran Al-Qur'nul karim. Segala ilmu pengetahuan ada di dalam isi Al-Qur'an. Terimakasih atas penjelasannya Bang Jun. Semoga Bang Jun selalu diberi kesehatan sehingga bisa menulis artikel baru tentang kajian-kajian Islam.
Kosong Tujuh mengatakan…
Amin. Terimakasih juga kunjungan dan doanya kang awer. Semoga sama2 dapat barokah.